Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Minggu, 01 Juni 2014

IDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI DAN MIKROSKOPI

IDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI DAN MIKROSKOPI

A.    TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan dapat membedakan macam-macam amilum yang umum digunakan dalam sediaan farmasi.
      
B.     BAHAN
1.    Klasifikasi
a.       Amilum Oryzae (Pati Beras)
Regnum     : Plantae
Devisio      : Spermatophyta
Class          : Monocotyledoneae
Ordo          : Poales
Familia      : Poaceae
Genus        : Oryza
Species      : Oryza sativa

b.      Amilum Maydis (Pati Jagung)
Regnum     : Plantae
Devisio      : Spermatophyta
Class          : Monocotyledoneae
Ordo          : Poales
Familia      : Poaceae
Genus        : Zea
Species      :Zea mays



c.       Amilum Manihot (Pati Tapioca)
Regnum     : Plantae
Devisio      : Spermatophyta
Class          : Dicotyledoneae
Ordo          : Euphorbiales
Familia      : euphorbiaceae
Genus        : Manihot
Species      : Manihot utilissima

d.      Amilum Solani (Pati Kentang)
Regnum     : Plantae
Devisio      : Spermatophyta
Class          : Dicotyledoneae
Ordo          : Solanales
Familia      : Solanaceae
Genus        : Solanum
Species      : Solanum tuberosum

e.       Amilum Sago (Pati Sagu)
Regnum     : Plantae
Devisio      : Spermatophyta
Class          : Dicotyledoneae
Ordo          : Arecales
Familia      : Areceae
Genus        : Metroxylon
Species      : Metroxylon sago




2.    Deskripsi tanaman
a.       Amilum Oryzae (Pati Beras)
Tanaman semak semusim ini berbatang basah, tingginya 50cm – 1,5 m. batang tegak, lunak, bertuas, berongga, kasar warna hijau. daun tunggal berbentuk pita yang panjangnnya15-30 cm, lebar mencapai 2 cm, perabaan kasar, ujung runcing, tepi rata, berpelepah, pertulangan sejajar, hijau. bungan majemuk berbentuk malai. Buahnya buah batu, terjurai pada tangkai, warna hijau, setelah tua menjadi kuning. Biji keras, bulat telur, putih atau merah (Dalimartha, 1999).
b.      Amilum Maydis (Pati Jagung)
Rumput berumah satu, tegak, dengan sistem perakaran terdiri dari akar serabut. Batang biasanya tunggal. Daun tumbuh berseling pada sisi yang berlainan pada buku, dengan helaian daun yang bertumpang tindih, aurikel diatas; helaian daun memita-memanjang. Perbungaan jantan dan betina terpisah pada satu tumbuhan yang sama; bunga jantan merupakan malai terminal. Perbuahan yang masak dalam bentuk tongkol.Bijinya biasanya lonjong, warna bervariasi dari putih hingga kuning, merah atau keunguan hingga hitam.



c.       Amilum Manihot (Pati Tapioca)
Tanaman perdu, bisa mencapai 7 meter tinggi, dengan cabang agak jarang. Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbiakar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari klon/kultivar. Bagian dalam umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat meracun bagi manusia. Umbi ketela pohon merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daunsingkong karena mengandung asam amino metionina.
d.      Amilum Solani (Pati Kentang)
Tumbuhan terna dengan banyak cabang, tegak, umbi berbentuk membulat hingga menjorong, warnanya sangat beragam, kulit umbi bersisik atau halus, biasanya terdapat beberapa mata tunas.Batang biasanya berongga, bersayap. Daun berseling, bertangkai, majemuk menyirip gasal, dengan atau tanpa banyak pinak daun, pinak daun samping berhadapan atau berseling, membundar telur hingga menjorong-membundar telur, pinak daun yang terkecil agak duduk, berbentuk membundar telur hingga agak membundar, pinak daun ujung biasanya yang terbesar. Semua pinak daun berbulu padat, berwarna hijau gelap, berurat daun menyirip. Perbungaan malai.Bunga putih atau putih ditutupi dengan merah jambu atau ungu, ditengah kuning kehijauan; kelopak menggenta, bagian luar berbulu; mahkota bagian luar berbulu. Buah buni agak membulat, berwarna hijau-kuning, berbiji banyak, beracun.Biji pipih, berbentuk agak membundar hingga membundar telur, berwarna kuning pucat kecoklatan.
e.       Amilum Sagu (Pati Sagu)
Sagu tumbuh dalam bentuk rumpun.  Setiap rumpun terdiri dari 1-8 batang sagu, pada setiap pangkal tumbuh 5-7 batang anakan.  Pada kondisi liar rumpun sagu akan melebar dengan jumlah anakan yang banyak dalam berbagai tingkat pertumbuhan. Tajuk pohon terbentuk dari pelepah yang berdaun sirip dengan tinggi pohon dewasa berkisar antara 8-17 meter tergantung dari jenis dan tempat tumbuhnya (Harsanto, 1986).
Perbungaan malai di pucuk, bercabang-cabang sehingga menyerupai payung, bunga muncul dari percabangan berwarna coklat pada waktu masih muda, gelap dan lebih merah pada waktu dewasa; bunga berpasangan tersusun secara spiral, masing-masing pasangan berisi 1 bunga jantan dan 1 bunga hermafrodit, biasanya sebagian besar bunga jantan gugur sebelum mencapai antesis. Buah pelok membulat-merapat turun sampai mengerucut sungsang, tertutup dengan sisik, mengetupat, kuning kehijauan, berubah menjadi bewarna kuning jerami atau sesudah buah jatuh; bagian dalamnya dengan suatu lapisan bunga karang berwarna putih.Biji setengah membulat, selaput biji merah tua.




3.      Deskripsi simplisia
a.       Amylum manihot
Amylum manihot yang kami amati dari mikroskop dengan pembesaran 15 X 10 kami dapat melihat bentuknya yang berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit.
b.      Amylum maydis
Dengan pembesaran 15 X 10, tidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuk amylum maydis ini berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah.
c.       Amylum solani
Di dalam mikroskop yang pembesarannya 15 X 10 amylum solani ini berbentuk butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur, terdapat butir pati juga lamella tapi tidak terlihat jelas.
d.      Amylum oryzae
Bentuk amylum oryzae dalam mikroskop dengan pembesaran 15 X 10 yaitu butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak terdapat lamella.
e.       Amylum sago
Amilum sago yang kami amati dari mikroskop dengan pembesaran 15 X 10, dapat dilihat anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati tunggal.



C.    HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
·         Identifikasi Amilum secara kimiawi


                           Warna

No.
Amilum
Sebelum Dipanaskan
Setelah Dipanaskan
1.       

2.       

3.       

4.       

5.       
Tapioka + I2
Beras + I2

Jagung + I2

Kentang + I2

Sagu + I2
Biru Keunguan
Ungu Muda

Biru Tua

Biru Tua

Coklat kehijauan
Keruh
Bening
Ungu Muda

Bening

Biru Tua

No.
Perlakuan
Warna
Sebelum Dipanaskan
Setelah Dipanaskan
1.
Amylum solani + I2




2.
Amylum oryzae + I2
3.
Amylum maydis + I2
4.
Amylum sagu + I2




5.
Amylum manihot + I2

·         Identifikasi amilum secara mikroskopi

No.
Bahan Uji
Gambar Mikroskop
Keterangan
1.
Amylum solani
Berbentuk butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur, terdapat butir pati juga lamella tapi tidak terlihat jelas.
2.
Amylum oryzae
Butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak terdapat lamella.
3.
Amylum maydis

Berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat, kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah dan terdapat lamela.
4.
Amylum sagu

Berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat, kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah dan terdapat lamela.
5.
Amylum maihot

Berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit.

D.    PEMBAHASAN
Farmakognosi merupakan cara pengenalan ciri-ciri atau karakteristik obat yang berasal dari bahan alam. Farmakognosi mencakup seni dan pengetahuan pengobatan dari alam yang meliputi tanaman, hewan, mikroorganisme, dan mineral. Perkembangan farmakognosi saat ini sudah melibatkan hasil penyarian atau ekstrak yang tentu tidak akan bisa dilakukan indentifikasi zat aktif jika hanya mengandalkan mata. Dengan demikian, cara identifikasi juga semakin berkembang dengan menggunakan alat-alat cara kimia dan fisika.
Pati atau amilum merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Amylum manihot (pati singkong) adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utilissima Pohl (familia Euphorbiaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih, secara mikroskopik berupa butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak butir kecil dengan diameter 5µm sampai 10 µm, butir besar bergaris tengah 20 µm sampai 35 µm, hilus tengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamella tidak jelas, konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal yang tidak sama bentuknya. Identifikasi kimiawi yaitu dengan Iodium dimana akan terjadi biru tua yang hilang pada pemanasan dan timbul kembali pada pendinginan.
Amylum maydis (pati jagung) adalah pati yang diperoleh dari biji zea mays L. (familia Poaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak, bersudut, ukuran 2 µm sampai 23 µm atau butir bulat dengan diameter 25 µm sampai 32 µm, hilus ditengah berupa rongga yang nyata atau celah berjumlah 2 sampai 5, tidak ada lamella. Jika diamati dibawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus. Untuk identifikasi secara kimiawi sama dengan amylum manihot.
Amylum oryzae (pati beras) adalah amylum yang diperoleh dari biji Oryza sativa L. (familia Poaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak ukuran 2 µm sampai 5 µm, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10 µm sampai 20 µm. hilus di tengah tidak terlihat jelas, tidak ada lamella konsentris. Jika diamati dibawah cahaya terpolarisasi tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus.
Amylum solani (pati kentang) adalah pati yang diperoleh dari umbi solanum tuberosum (familia Solanaceae).Yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur ukuran 30 µm sampai 100 µm, atau membulat ukuran 10 µm sampai 35 µm, butir majemuk jarang, terdiri dari 2 sampai 4, hilus berupa titik pada ujung yang sempit dengan lamella konsentris jelas terlihat, jika diamati dibawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam memotong pada hilus. Untuk idetifikasi secara kimiawi sama dengan amylum manihot.
Hasil yang diperoleh pada praktikum ini disediakan 5 macam larutan amilum, yaitu : pati jagung, pati beras, pati kentang, pati sagu dan pati singkong.Kelima larutan pati tersebut masing-masing diambil beberapa tetes dengan pipet dan masing-masing tabung reaksi pati diberi dengan satutetes larutan iodium. Tujuan dari penambahan larutan iodium adalah untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam larutan tersebut yang dapat diketahui dengan adanya perubahan warna. Kondisi larutan setelah ditetesi iodium yaitu terdapat perubahan warna pada kelima sampel dari sebelumnya yang tidak berwarna atau jernih. Pati jagung berubah menjadi warna biru tua, setelah itu dipanaskan dan menghasilkan warna ungu muda. Pati beras berubah menjadi warna ungu muda, dan setelah dipanaskan berubah warna menjadi bening seperti semula. Pati singkong berubah menjadi warna biru keunguan, dan setelah dipanaskan maka pati tersebut menjadi keruh. Sedangkan, pada pati kentang berubah menjadi biru tua, dan setelah dipanaskan berubah warna mejadi seperti semula yaitu bening, pada amilum yang terakhir yaitu pati sagu berubah warna menjadi coklat kehijauan, setelah dipanaskan, pati tersebut berubah warna menjadi biru tua. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat amilum dalam larutan pati kentang tersebut, namun amilum yang terkandung di dalamnya berada dalam keadaan rusak sehingga tidak menunjukkan perubahan warna yang signifikan.
Pada industri farmasi amilum mempunyai banyak bermanfaat, diantaranya  amilum biasa digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dan amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria.



E.     PENUTUP

1.      Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu untuk membedakan macam-macam amilum dilakukan 2 pengujian yaitu secara mikroskopis dan secara kimiawi, untuk uji secara mikroskopis dapat diamati perbedaan bentuk pati dari tiap-tiap amilum dan secara secara kimiawi yaitu mendeteksi kandungan amilum dengan perubahan warna sampel menjadi biru keunguan setelah ditetesi dengan iodine.

2.      Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu saat mengamati amilum dibawah mikroskop, sebaiknya medium yang digunakan jangan terlalu banyak, karena akan mempengaruhi penampang yang diamati. Jika terlalu banyak medium, globul air akan mempersulit kita untuk mengamati hilus dan lamella yang terbentuk, dan sebaiknya laboratorium menyediakan kursi buat para praktikan, agar praktikum berjalan dengan nyaman.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 2009, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, Departemen Kesahatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia Jilid V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Dalimartha, S., 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Trubus agriwidya, Jakarta
Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Harsanto, P.B., 1986,  Budidaya dan Pengolahan Sagu,  Kanisius,  Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar